Inilah peringkat 5 besar sebagai negara tempat berjudi terbesar di dunia (diurutkan dari posisi terbawah):
5. Finlandia
Rata-rata kalah taruhan: US$553 (Rp4,98 juta) per orang dewasa
Berdasarkan studi yang dilakukan kementerian urusan sosial dan
kesehatan Finlandia tahun 2007, sebesar 41 persen orang dewasa di
negara tersebut berjudi setiap pekan. Batas usia minimal masyarakat
yang boleh bermain poker mesin sendiri sudah dinaikan dari 15 tahun
menjadi 18 tahun pada Juli 2011.
Namun, kebiasaan itu
bukanlah satu-satunya yang dimiliki oleh masyarakat Finlandia ketika
berurusan dengan perjudian. Perusahaan perjudian nasional milik
pemerintah, Veikkaus, sepenuhnya dijalankan oleh Kementerian
pendidikan. Sebagian besar keuntungan dari bisnis ini dialokasikan
untuk pendidikan, seni, dan kebudayaan.
Perusahaan perjudian
yang bergerak di bidang internet, The Paf Group of Finland, memiliki
skema imbalan menarik bagi konsumen yang loyal. Jika anda menghabiskan
minimal 120 Euro atau US$171,40 (Rp1,54 juta) dan terbukti secara medis
mengidap kecanduan berjudi, perusahaan akan menyediakan fasilitas
terapi gratis selama 10 kali senilai 2.300 Euro atau US$3.284 (Rp29,56
juta)
4. Kanada
Rata-rata kalah taruhan: US$568 (Rp5,11 juta) per orang dewasa
Tahun lalu, lebih dari 75 persen masyarakat dewasa Kanada berjudi
menggunakan berbagai jenis bentuk perjudian. Penjudi terbesar berasal
dari provinsi Saskatchewan, dimana rata-rata pendapatan dari perjudian
per orang mencapai US$841 (Rp7,57 juta) , lebih tinggi dari rata-rata
nasional sebesar US$527 (Rp4,74 juta).
Jenis perjudian yang banyak disukai masyarakat Kanada adalah lotere, csratch, dan Kartu Kemenangan (win Card).
Kecintaan masyarakat Kanada pada permainan lotere membuat pemerintah
setempat membuat inisiatif untuk meningkatkan kewaspadaaan bahwa
pemberian tiket untuk masyarakt kecil adalah tidak sopan. Usulan ini
muncul setelah banyak kritik mengenai orang tua yang memberikan hadiah
natal yang didalamnya termasuk tiket lotere.
3. Irlandia
Rata-rata kalah taruhan: US$588 (Rp5,29 juta) per orang dewasa
Industri kasino di Irlandia saat ini sepenuhnya dilarang setelah
munculnya aturan larangan permainan perjudian dan lotere pada tahun
1956. Hukum setempat hanya menyarankan anggota klub bonafit yang bisa
menyediakan fasilitas kasino.
Dibawah undang-undang yang baru,
taruhan melalui mesin permainan tidak boleh lebih dari 6 penny (sen
Inggris) sedangkan hadiah dibatasi sebesar 10 penny. Tak mengherankan,
undang-undang itu tidak bisa ditegakkan dan kini pemerintah setempat
sedang menyusun legislasi yang baru.
Pemerintah Irlandia telah
memberikan lampu hijau untuk pembangunan komplek peristirahan dan
olahraga yang mencontek gaya Las Vegas di Tipperary. Untuk pembangunan
komplek ini dibutuhkan anggaran sebesar 460 juta Euro atau US$668 juta
(Rp6,01 triliun)
Dengan rencana pembangunan selama 3 tahun,
gedung ini akan dilengkapi oleh hotel, kasino, lapangan golf, arena
balap dengan berbagai cuaca, serta replika gedung putih AS.
2. Singapura
Rata-rata kalah taruhan: US$1.174 (Rp10,57 juta) per orang dewasa
Singapura memang baru membuka kawasan perjudian lebih lambat
dibandingkan negara lain. Namun, kawasan itu kini menjadi areal
perjudian terbesar ketiga setelah Macau dan Las Vegas dan bakal
menggusur posisi Las Vegas pada tahun ini.
Keputusan
mendirikan pusat kasino di pusat kota Singapura sempat memunculkan
kekhawatiran bahwa masyarakat Singapura akan terjebak pada kebiasan
berjudi. Untuk menangkal hal itu, pemerintah telah membuat peraturan
pengenaan biaya masuk sebesar 100 dolar Singapura atau US$80,50
(Rp724.500) bagi masyarakat lokal.
Otoritas setempat juga
telah mengimplementasikan ketentuan Family Exclusion Order, yang
mempersilahkan sebuah keluarga untuk menolak kerabat yang akan
mengunjungi Kasino.
Namun penanganan tersebut tidak lantas
menurunkan minat masyarakat untuk berjudi. Presiden Asosiasi Perjudian
Amerika (American Gaming Association) Frank Fahrenkopf memperkirakan
perjudian di Singapura bakal mencetak pendapatan sebesar US$6,4 miliar
(Rp57,6 triliun) pada tahun 2011 atau melampaui Las Vegas yang mencetak
pendapatan tahun 2010 sebesat US$5,8 miliar (Rp52,2 triliun).
1. Australia
Rata-rata kalah taruhan: US$1.288 (Rp11,59 juta) per orang dewasa
Inilah negara yang sangat menggilai perjudian sampai-sampai sebuah
perusahaan perjudian menawarkan taruhan mengenai, apakah suku bunga bank
sentral akan dinaikan atau tidak.
Selain itu, Australia juga
merupakan satu-satunya negara di dunia yang membolehkan taruhan pada
cabang olahraga namun mencegah penjudi menggunakan internet untuk
berjudi secara online ketika pertandingan tengah berlangsung. Namun,
ketentuan ini kemungkinan akan segera dihapus setelah pemerintah setuju
untuk mengkaji kembali ketentuan yang ada setelah lobi intensif dari
lembaga olahraga.
Mesin poker, yang dikenal dengan nama Pokies,
merupakan jenis permainan judi paling favorit di Australia. Menurut
komisi produktivitas setempat, permainan ini telah menyebabkan 70-80
persen masyarakat disana terkena kecanduan.
Negara bagian New
South Wales tercatat memiliki 100 ribu mesin poker atau setengah dari
total Australia. Berdasarkan instansi yang menangani minuman keras,
permainan, dan balapan setempat, sebanyak 935 penjudi meminta untuk
ditolak jika mendatangani kasino antara tahun 2006-2010, namun mereka
tertangkap sebanyak 1.249 kali setelah melanggar larangan yang mereka
buat sendiri.